Lewat Program CERITA, Permata Bank Ajarkan Literasi Keuangan Bagi Anak Sekolah di 22 Kota se-Indonesia

DukuhUMKM, Semarang – Permata Bank, melalui inisiatif Permata Hati, kembali menghadirkan program CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA) di lebih dari 22 kota di Indonesia secara serentak. Program tahunan itu bertujuan mendorong budaya menabung, meningkatkan literasi keuangan, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan sejak dini. 

Lebih dari 600 karyawan Permata Bank berperan aktif sebagai Employee Volunteers (EVO) untuk memberikan pembelajaran bagi siswa/i dari TK hingga SMA, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB).

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa kelompok usia 15-17 tahun memiliki tingkat literasi keuangan terendah. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mulai memahami konsep keuangan sejak usia 6 tahun dan membentuk kebiasaan finansial permanen pada usia 7 tahun.

Menyadari hal ini, Permata Bank menghadirkan program CERITA untuk membantu generasi muda lebih paham dan bijak dalam mengelola keuangan. Selain literasi keuangan, program ini juga menekankan pentingnya keuangan berkelanjutan dengan mendorong kepedulian sosial dan lingkungan. 

Hal itu sejalan dengan POJK No. 51 tahun 2017 yang diwujudkan Permata Bank melalui inisiatif konservasi Gajah Sumatra di Bukit Tigapuluh, Jambi, yang diperkenalkan lewat storytelling “Gani, si Anak Gajah Pemberani”.

Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, menjelaskan Permata Bank berkomitmen membentuk generasi muda yang cerdas finansial dan peduli lingkungan melalui pembelajaran interaktif dan menyenangkan. 

"Edukasi dinamis ini diharapkan mendorong siswa mengaplikasikan ilmu dalam keseharian mereka, serta memperluas pemahaman terhadap keuangan dan kepedulian lingkungan. Semangat ini sejalan dengan aspirasi Permata Bank, ‘Tumbuh Bersama’ untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa,” ungkapnya.

Di Kota Semarang program CERITA diadakan di SD Kanisius Pekunden. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Chief of Commercial Banking Permata Bank Henry Widjaja, Head Region 5 Permata Bank Ella Aminoto, dan Deputi Direktur Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional OJK Nofa Hermawati.

Nofa Hermawati mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Permata Bank yang telah aktif melakukan literasi dalam mendukung program Bulan Inklusi Keuangan dan GENCARKAN oleh OJK. 

"Kegiatan ini diharapkan bisa belajar bersama untuk mengelola keuangan dengan baik, sehingga mereka bisa meraih kesejahteraan di masa depan,” harapnya.

Menurut Henry Widjaja CERITA tidak hanya memberikan edukasi literasi keuangan dan lingkungan saja, namun Permata Bank juga mendukung sekolah melalui perbaikan fasilitas seperti ruang kelas, sarana olahraga, perpustakaan, serta alat bantu ajar untuk pembelajaran offline dan online. 

“Kehadiran CERITA di Semarang tidak hanya memberikan pemahaman terkait literasi keuangan, namun juga edukasi pengelolaan keuangan yang bijak. Harapannya, mereka tumbuh menjadi agen perubahan yang bijak mengelola keuangan dan peduli lingkungan,” kata Henry Widjaja.

Selain itu, fasilitas non-ajar di lingkungan sekolah juga ditingkatkan dengan penanaman pohon, pembuatan apotek hidup, dan pengelolaan tempat sampah guna menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan ramah lingkungan.

Sedangkan Ella Aminoto menyampaikan dipilihnya SD Kanisius Pekunden tersebut sebagai lokasi program CERITA karena dekat dengan kantor Permata Bank di Pandanaran Semarang. 

"Kita memilih SD Kanisius karena lokasinya dekat. Selain itu kami juga melihat para siswa butuh kita support. Dan kami memberikan literasi bagi para siswa agar generasi tersebut dapat memberikan kontribusi untuk negeri di masa depan," terang Ella. 

Program ini juga mendukung inisiatif nasional seperti “Ayo Menabung” dari Bank Indonesia dan gerakan OJK, termasuk Bulan Inklusi Keuangan dan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN). Hingga tahun 2023, Permata Bank telah memberikan manfaat kepada lebih dari 46 ribu siswa dari 350 sekolah di seluruh Indonesia melalui program CERITA.

Editor: adm