Minimnya Kemampuan Mengelola Keuangan, Menjadikan UMKM Susah Maju dan Berkembang

Minimnya Kemampuan Mengelola Keuangan, Menjadikan UMKM Susah Maju dan Berkembang

Tony menambahkan para pelaku usaha ini berasal dari suku asli Papua yang tinggal di sekitar wilayah operasi perusahaan, meliputi dua suku utama pemegang ulayat yaitu suku Amungme di daerah dataran tinggi Mimika, dan suku Kamoro di daerah dataran rendah, serta lima suku kekerabatan meliputi suku Dani, Damal, Nduga, Moni dan Mee.

Sementara Co Founder and Chief Operation Officer of Komunal Fintech, Rico Tedyono, MBA, mengatakan pelaku UMKM harus mendapatkan literasi keuangan terutama dalam mengelola bisnis keuangan perusahaan, sebab 82 persen penyebab usaha kecil tutup karena persoalan cash flow. “Banyak yang sulit berkembang karena kurangnya pengetahuan tentang keuangan bisnis sehingga literasi keuangan sangat penting bagi pelaku usaha,” paparnya.

Tidak hanya itu, imbuhnya, banyak pelaku usaha yang masih mencampur antara dana rekening pribadi dengan rekening perusahaan yang seharusnya dipisah agar perusahaan bisa beroperasi secara berkelanjutan. “Hanya 5 persen yang mengerti soal keuangan padahal semua investor itu biasanya meminta laporan keuangan,” jelasnya.

Ia memberi tips agar pelaku usaha menjaga kondisi neraca keuangan tetap sehat dengan selalu melakukan efisiensi atas setiap biaya yang timbul dan berusaha meningkatkan profit dengan cara mengurangi biaya. 

“Jangan fokus menaikkan revenue fokuslah untuk menurunkan biaya, kalian akan dipaksa untuk berpikir bagaimana dengan sumber saya terbatas harus tetap untung di saat kondisi keuangan sulit,” pungkasnya.


Editor: Red

Terkait

Komentar

Terkini