58% Ortu Indonesia Dukung Pendidikan Vokasi Indonesia sebagai Pilihan Pendidikan Bagi Anak
DUKUHUMKM, Jakarta– Sebanyak 58% orang tua setuju dan mendukung pendidikan anaknya dilanjutkan ke pendidikan vokasi. Hal itu menunjukkan keberhasilan transformasi pendidikan vokasi melalui Merdeka Belajar yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Menanggapi hasil temuan tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa temuan ini mendukung inovasi dan kebijakan Merdeka Belajar yang digaungkan oleh Kemendikbudristek dalam menyiapkan para siswa, mahasiswa, dan tenaga pendidik untuk lebih merdeka.
"Temuan ini sejalan dengan komitmen kami untuk menyiapkan lulusan vokasi yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Selain itu, hal ini juga dapat mendukung para pelajar Pendidikan Vokasi dan dapat mendukung pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila," ujar Kiki Yuliati.
Kiki menambahkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah melakukan sejumlah inovasi dan kebijakan terhadap pendidikan vokasi.
"Kami telah bekerja sama dengan para mitra DUDI melalui program Business Matching, ruang interaksi antara pelaku industri dan satuan pendidikan vokasi. Inovasi ini memberikan kesempatan bagi pelajar untuk memperlihatkan potensi yang dimiliki, dan dapat menjadi mitra sebagai pekerja di perusahaan tersebut," tambah Kiki.
Selain itu, terdapat program Upskilling dan Reskilling yang terus dilakukan kepada para pengajar dan tenaga pendidik agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri terkini. Pelatihan ini dilakukan mengingat para pengajar dan tenaga pendidik akan mengajarkan ilmunya kepada para siswa pendidikan vokasi.
Pelatihan tersebut sejalan dengan program Merdeka Belajar episode ke-20: Praktisi Mengajar, di mana Kemendikbudristek berkomitmen untuk memberikan solusi dalam mendukung transformasi perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi vokasi. Melalui Praktisi Mengajar, institusi pendidikan akan melibatkan praktisi dalam perencanaan maupun proses pembelajaran, sehingga dapat lebih optimal.
Selanjutnya, para guru, dosen, ataupun tenaga pendidik juga akan memperoleh pengetahuan terbaru tentang dunia industri. Para pelajar pun dapat bertatap muka langsung dengan para praktisi yang bergabung.
Editor: Red
Terkait
DukuhUMKM, Probolinggo- Kota Probolinggo, Jawa Timur, menjadi pusat…
DUKUHUMKM, Yogyakarta- Sebanyak 193 ribu mahasiswa ditargetkan oleh…
Terkini
DUKUHUMKM, Jakarta- Menteri Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Meutya…
DUKUHUMKM, Kebumen- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang…
DUKUHUMKM, Jakarta– Erablue, merek ritel consumer electronics yang…
DUKUHUMKM, Jakarta- Hari Gizi Nasional, yang jatuh pada…
DUKUHUMKM, Surabaya- Untuk meningkatkan produktivitas warga desa Bajulan,…
DUKUHUMKM, Jakarta- Universitas Paramadina bekerja sama dengan LP3ES…
DUKUHUMKM, Semarang– Program Samsat Budiman dan Samsat Corporate…
DUKUHUMKM, Ungaran- Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT)…
DUKUHUMKM, Semarang- PT PLN Indonesia Power UBP Semarang…
DUKUHUMKM, Pekalongan– Satu hari pascabanjir bandang di Pekalongan,…
DUKUHUMKM, Semarang- Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP)…
Komentar