Universitas Paramadina Gelar Diskusi Becoming An Impactful and Influential Leader in Digital Era
DUKUHUMKM, Jakarta- Kita berada di era yang algoritma, bukan logaritma yang memiliki dampak besar sekali dan penerapannya sudah dipakai oleh banyak orang. Hal itu disampaikan oleh Prof. Rhenald Kasali, PhD, dalam Seminar bertajuk "Becoming An Impactful and Influential Leader In Digital Era" yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Paramadina Graduate School of Communications (PGSC) Universitas Paramadina, Sabtu (8/6/2024).
"Saat ini banyak hal yang terjadi karena dilandaskan oleh algoritma. Polisi bergerak mencari pembunuh dari film Vina, dan film vina itu dibentuk dan disebarluaskan oleh dunia digital, dibicarakan secara terus menerus sehingga algoritmanya terbentuk. Begitu juga, presiden terpilih bisa dibentuk dengan algoritma," kata Rhenald dalam keterangan resmi Universitas Paramadina, Rabu (12/6).
Rhenald dalam paparannya menyatakan bahwa kekuatan Tiktok ini juga luar biasa. "Di Indonesia sudah ada pembicaraan bahwa algoritma yang paling sulit diterka adalah Tiktok, tidak mengherankan sekarang pemerintah AS, kongres ingin menghentikan Tiktok, mereka khawatir algoritma atau konten yang ada di Tiktok ini masuk kepada pikiran warga AS dan kemudian mempengaruhi pikirannya," ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tersebut.
Turut hadir sebagai Narasumber mantan Walikota Bogor Dr. Bima Arya, SIP, yang menyatakan pentingnya melibatkan generasi muda. "Usia saya ketika melakukan kampanye di kota bogor itu belum sampai 40, tapi ketika dilantik usia 40 jadi bisa dibilang pas banget Tapi saya menjadi walikota termuda pertama di kota bogor, berhadapan dengan birokrat senior yang usianya diatas 50-an," bebernya.
"Jadi apa yang saya lakukan, saya bangun inner circle itu anak-anak muda, yang tadinya relawan, volunter pada saat kampanye saya ajak untuk bergabung. Poinnya ada saya mengajak anak-anak muda ini untuk bergabung," katanya.
Bima juga mengungkapkan upayanya melibatkan anak muda. "Jadi saya angkat anak muda itu untuk jadi lurah, dulu itu saya punya Lurah Challenge ini untuk mendorong birokrasi itu jalan kalau tidak didorong itu birokrasi bisa tidur. Kita benar-benar harus turun ke bawah, karena birokrasi kita dan sistem pemerintahan itu belum matang. Jadi perlu selalu diawasi dan didorong," ucapnya.
"Kemudian yang saya bangun juga adalah literasi digital mereka, membangun data melalui dunia digital, kita juga pengen tau apa isu-isu platform yang menarik dan paling banyak digunakan oleh warga bogor. Saya juga menyadari bahwa saat ini kita komunikasinya tidak bisa lagi menggunakan model lama atau konvensional lagi, jadi saya seringkali menggunakan platform Instagram untuk live dan berdiskusi langsung dengan orang dan anak muda di Instagram," paparnya.
Editor: Red
Terkait
DUKUHUMKM, Jakarta- Saat ini sangat penting mencari tahu…
Universitas Paramadina dan INDEF Adakan Diskusi Bertema Kebangkitan Nasional dan Kebangkitan Ekonomi
DUKUHUMKM, Jakarta- Membangun kesadaran sejarah amat penting karena…
Terkini
DukuhUMKM, Semarang - Harris Sentraland Semarang baru-baru ini…
DUKUHUMKM, Ungaran- Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT),…
DukuhUMKM, Ungaran - What did you learn today?…
DUKUHUMKM, Kebumen- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto secara simbolis…
DUKUHUMKM, Purbalingga- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi atau…
DUKUHUMKM, Surakarta– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng…
DUKUHUMKM, Jepara- Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta…
DUKUHUMKM, Jepara- Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta…
DUKUHUMKM, Semarang- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana…
DUKUHUMKM, Semarang- Gedung Art Center Fakultas Ilmu Budaya…
DUKUHUMKM, Yogyakarta- PT Sanjaya Thanry Bahtera yang merupakan…
Komentar