Progres Pembangunan Capai 55 Persen, Poncosari Jadi Lokasi Tercepat Pembangunan KMNP
Dalam dialog tersebut, Trian juga menyebutkan pemerintah menanggapi pertanyaan masyarakat terkait potensi integrasi KNMP dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). "Fasilitas seperti gudang beku, pabrik es, dan rantai dingin yang dibangun dalam KNMP akan mendukung stabilitas pasokan ikan segar untuk program MBG. Dengan demikian, nelayan dapat meningkatkan produksi tanpa khawatir hasil tangkapan rusak atau tidak terserap pasar," katanya.
Penyediaan gudang beku, tukas Trian memungkinkan nelayan beroperasi lebih lama dan menangkap ikan dalam jumlah lebih besar. "Hal tersebut diperkirakan mampu menjaga stabilitas harga ikan khususnya pada musim panen raya ketika pasokan cenderung melimpah. Integrasi tersebut sekaligus memastikan bahwa kebutuhan protein nasional, terutama untuk anak-anak dalam program MBG, dapat terpenuhi secara konsisten dan terjangkau," ucapnya.
Poncosari, diyakini Trian akan menjadi pusat (hub) pengembangan kluster pesisir di wilayah DIY dan sekitarnya. "Desa-desa nelayan yang belum memiliki lahan atau belum mengusulkan KNMP dapat terintegrasi dengan fasilitas di Poncosari melalui kendaraan pendingin dan kapal angkut untuk distribusi hasil tangkapan. Model tersebut diharapkan membangun ekosistem bisnis pesisir yang lebih besar dan saling terhubung," kata Trian.
Menurut Trian ketika ekosistem tersebut berjalan, pemerintah menyiapkan off-taker agar harga ikan stabil dan pasokan tetap terjamin. Ekosistem yang terbangun diharapkan mendukung target nasional untuk mengurangi kemiskinan di wilayah pesisir serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Keberhasilan intervensi sebelumnya di Biak yang meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 100 persen menjadi inspirasi untuk replikasi program ke ribuan lokasi," ucap Trian.
Sedangkan Doni Ismanto, mengungkapkan target pembangunan KNMP di tahun 2025 mencakup 100 titik lokasi di seluruh Indonesia. Hingga saat sekarang, sebanyak 65 titik telah memasuki tahap pembangunan fisik dengan progres di atas 50 persen, sementara 35 titik lainnya sedang dalam proses finalisasi penetapan. Progres tersebut dicapai secara bervariasi mengingat karakteristik geografis dan tantangan lapangan di tiap daerah.
Doni menjelaskan bahwa tantangan utama pelaksanaan program meliputi ketersediaan tenaga kerja terampil dari masyarakat lokal dan akses material yang sulit di beberapa wilayah. "Meski demikian, Poncosari menjadi salah satu lokasi tercepat karena tingginya keterlibatan masyarakat dan tenaga kerja lokal yang bekerja dengan komitmen tinggi, termasuk melakukan lembur untuk mengejar target pembangunan," ujarnya.
"KNMP menggunakan pendekatan social engineering yang menekankan keterlibatan masyarakat sejak tahap perencanaan. Pemerintah secara langsung berdialog dengan warga untuk memetakan kebutuhan, menilai kesiapan, dan memastikan dukungan penuh terhadap program. Lokasi yang diusulkan masyarakat melalui pemerintah daerah mendapatkan prioritas dalam penetapan," bebernya.
Editor: Red
Terkait
DUKUHUMKM, Makassar– PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan sinergi…
DUKUHUMKM, Cilacap- Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar Budaya Festival…
Terkini
DUKUHUMKM, Karanganyar- Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto meminta…
DUKUHUMKM, Yogyakarta- Program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP),…
DUKUHUMKM, Jakarta– Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa…
DUKUHUMKM, Jakarta- Komitmen PT Pertamina (Persero) guna mendukung…
DUKUHUMKM, Magelang- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno,…
DUKUHUMKM, Semarang- Toko Mas Asli Bagong berkolaborasi dengan…
DUKUHUMKM, Semarang– Permata Bank kembali menghadirkan program Permata…
DUKUHUMKM, Mungkid- Anggrek dikenal sebagai tanaman hias yang…
DUKUHUMKM, Ungaran- Para "bala ternak" (sebutan para praktisi…
DUKUHUMKM, Semarang– Pameran dalam rangka Peringatan Hari Jadi…
DUKUHUMKM, Ungaran- Keberadaan asosiasi Domba Seni Lokal (DSL)…
Komentar