Belum Banyak Diketahui, Apa Itu Forensik Digital dan Apa Manfaatnya?

DUKUHUMKM, Jakarta– Saat membahas keamanan siber, umumnya perhatian kita tertuju pada upaya pencegahan dan penanganan sebelum insiden. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang harus diambil setelah insiden terjadi. Salah satu prosedur yang tidak boleh diabaikan adalah forensik digital.
Forensik digital merupakan prosedur penting yang wajib diterapkan oleh setiap organisasi setelah terjadinya insiden siber. Ini diibaratkan dengan memasang sistem alarm dan alat pemadam kebakaran serta memiliki rencana pemulihan setelah kebakaran. Proses ini berperan krusial dalam mengidentifikasi penyebab di balik serangan serta menyediakan bukti kuat bagi penegak hukum.
Selain itu, informasi yang diperoleh dari forensik digital membantu dalam memetakan profil penyerang dan mengidentifikasi kelemahan sistem, sehingga organisasi dapat lebih siap menghadapi serangan serupa di masa mendatang.
Salah satu hambatan utama dalam penerapan forensik digital di organisasi adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya langkah ini. Pakar forensik digital Muhammad Nur al-Azhar turut menyatakan bahwa Indonesia masih kekurangan tenaga ahli dan sumber daya manusia dengan keahlian khusus di bidang ini. Selain itu, tantangan ini juga disebabkan dari peningkatan jumlah dan kompleksitas data yang terus berkembang akibat digitalisasi yang semakin luas.
Thomas Gregory, selaku Director of Blue Team Operation PT Spentera, menyampaikan hal serupa. “Ketidakmampuan dalam mengidentifikasi penyebab serangan siber menunjukkan belum optimalnya implementasi forensik digital di Indonesia. Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak akan peningkatan keahlian dan sumber daya di bidang forensik digital untuk memperkuat keamanan siber di tanah air," kata Thomas Gregory, dalam keterangannya, Rabu (31/7).
Ia pun menjelaskan beberapa praktik terbaik (best practices) untuk mengimplementasikan forensik digital bagi organisasi.
Identification: Fase ini melibatkan pencarian, pengenalan dan dokumentasi bukti yang relevan. Prioritas pengumpulan bukti didasarkan pada nilai dan volatilitas bukti tersebut.
Editor: Red
Terkait
DUKUHUMKM, Cilacap- Aplikasi SIBER MAYA, diluncurkan oleh Pemerintah…
Terkini
DUKUHUMKM, Mataram- PT Sanjaya Thanry Bahtera (STB) bersama…
DUKUHUMKM, Surabaya- Keselamatan nyawa manusia merupakan aspek penting…
DUKUHUMKM, Jakarta- Beberapa hari lalu ramai beredar video…
DUKUHUMKM, Jakarta- Kira-kira tradisi apa yang paling identik…
DUKUHUMKM, Jepara- Kepemimpinan Edy Supriyanta selama menjadi Penjabat…
DUKUHUMKM, Jakarta– Australia Barat, negara bagian terluas di…
DUKUHUMKM, Semarang- Menyambut Tahun Baru Imlek 2576 tahun…
DUKUHUMKM, Purworejo– Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti SH,…
DUKUHUMKM, Surabaya– Akademisi Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan…
DUKUHUMKM, Mungkid- Grengseng Pamuji, Bupati Magelang terpilih periode…
DUKUHUMKM, Cilacap- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum…
Komentar