Jangan Telan Mentah-mentah, AI Bisa Saja Salah
Taufik Hidayat - 20 April 2025 - PendidikanDUKUHUMKM, Surabaya- Penggunaan Kecerdasan Buatan (artificial intelligence) dalam dunia pendidikan, bak imajinasi tanpa batas. Artificial Intelligence atau AI sebenarnya teknologi yang membuat mesin memiliki kemampuan belajar, membuat keputusan, memahami, dan proses kreatif. Hal-hal tersebut adalah kemampuan manusia dan pada era sekarang ini juga ada pada mesin.
Hari ini mahasiswa mendapatkan akses luas menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Mulai dari ChatGPT, Gemini, Deepseek, dan masih banyak lagi. Tapi kecerdasan buatan tidak terbatas pada produk-produk itu saja. Ada banyak algoritma kecerdasan buatan yang tertanam pada berbagai perangkat lunak. Seperti contohnya aplikasi edit foto.
Perangkat lunak edit foto hari ini dengan cerdas dan akurat mampu memperbaiki foto dari segi kualitas dan estetika secara otomatis. Misalnya mengedit foto orang yang sebelumnya buncit, menjadi perut rata. Kita bisa mengoreksi area mana, lalu secara otomatis algoritma kecerdasan buatan akan mengganti area tersebut dengan bentuk yang baru. Publik dengan mudah mengakses ChatGPT dengan mudah. Sebuah perangkat lunak yang mampu merespon perintah atau teks yang dari pemberian manusia. Responnya sangat alami seolah-olah kita bercakap dengan manusia, padahal dia adalah mesin.
Bagaimana AI Bekerja?
Rizki Putra Prastio, SSi, MT, selaku Dosen Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga mengatakan, mesin belajar dari data-data yang terinput oleh manusia. Layaknya anak yang mendapatkan informasi atau pengetahuan dari orang tua. Kecerdasan buatan pun bekerja seperti itu. Manusia memberikan banyak data, dapat berupa gambar, teks, atau suara. Mesin akan mempelajari pola data tersebut secara numerik.
Lalu, hasil pembelajaran itu sebagai pengetahuan (pembanding) untuk data baru. Misal komputer diberi gambar suatu kursi dengan bentuk tertentu. Ketika adanya bentuk kursi lain, komputer mampu menyebut nama benda itu. Ini karena komputer mempelajari pola dari bentuk kursi seperti apa. Intinya komputer akan menebak nama benda berdasarkan kemiripan pola (ciri atau fitur). Sebenarnya AI penuh dengan persamaan matematis.
Tio menjelaskan, secara saintifik, tidak pernah ada yang namanya error 0%. Selalu akan ada error yang terjadi. Bagaimana mungkin AI bisa akurat 100% sementara pembuatnya, manusia, bisa salah? Manusia juga menggunakan alat ukur juga punya errornya. Ada celah bias dari pelatihan data oleh manusia.
Kalau setiap faktor pembentuknya mengandung error, maka produk akhirnya juga akan mengandung error. Sederhananya, AI bekerja dengan cara menebak dan mensintesis sesuatu sesuai dengan pola yang pernah dilatihkan kepadanya. Jelas kadang bisa benar kadang bisa salah.
untuk AI yang digunakan sebagai asisten semacam ChatGPT atau sejenisnya. Ketika perintah yang diberikan manusia tidak dipahami dengan baik oleh mesin, maka bukan tidak mungkin respon (output) yang diberikan juga tidak seperti yang diinginkan.
Editor: Redaksi
Komentar
Baca Juga
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Bimtek Guru Utama SMP Pelindungan Bahasa Daerah
Pendidikan 6 bulan lalu
Hafidz Muksin Jadi Pembina Upacara Peringatan Hardiknas di SMAN 1 Bobotsari Purbalingga
Pendidikan 7 bulan lalu
BBPJT Luncurkan Layanan Inovasi U-Ling
Pendidikan 7 bulan lalu
Enam Bulan Pemerintahan Prabowo: The Extraordinary, The Good, The Bad, and The Ugly
Pendidikan 7 bulan lalu
Jangan Telan Mentah-mentah, AI Bisa Saja Salah
Pendidikan 7 bulan lalu
Terkini
Pelaku UMKM di Jateng, Diminta Sumanto untuk Tingkatkan Daya Saing Agar Bisa Berkompetisi
Berita 10 hari lalu
Progres Pembangunan Capai 55 Persen, Poncosari Jadi Lokasi Tercepat Pembangunan KMNP
Berita 12 hari lalu
Lewat Salak Bali, Indonesia Raih Penghargaan Sistem Warisan Pertanian Penting Global Pertama dari FAO
Berita 1 bulan lalu
Program Pengembangan UMKM Binaan Pertamina Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Berita 1 bulan lalu
Sumarno Minta Pelaku UMKM di Jateng Tidak Mudah Terpikat Pinjol Ilegal
Berita 1 bulan lalu
Toko Mas Asli Bagong Adakan Pameran Jedar Jedor Hadirkan Produk Best Seller
Berita 1 bulan lalu
Permata CERITA 2025 di SDN Sumurejo Gunung Pati Semarang, Dorong Budaya Menabung Sejak Usia Sekolah
Berita 1 bulan lalu
Budidaya Anggrek Miliki Peluang Besar dan Pasar Menjanjikan
Peluang 2 bulan lalu
Bala Ternak Isi Bulan Bakti Peternakan dengan Aneka Lomba
Berita 3 bulan lalu
Produk UMKM Lokal ini Tembus Pasar Global
Berita 3 bulan lalu
Ingin Majukan Peternak Indonesia, Asosiasi DSL Lakukan Kawin SIlang Guna Ciptakan Domba Ras Baru
Berita 3 bulan lalu